Surabaya - Target Investigasi
Berbagai harga komoditi bahan pokok di pasar Jawa Timur menjelang
lebaran masih cukup stabil atau tak alami peningkatan yang signifikan. Namun,
dari informasi Dinas Peternakan Jatim, terjadi kenaikan harga daging sapi
hidup. Kenaikan terjadi sekitar Rp
3.000/kg dari berat sapi hidup. Artinya, jika sebelum Ramadan harga masih dalam
kisaran Rp 23-Rp 24 ribu/kg, kini mencapai Rp 26-Rp 27 ribu/kg. Namun, itu tak terlalu berdampak dengan
harga daging sapi di pasar yang kini dalam kisaran Rp 65 ribu/kg,” kata Kepala Dinas Peternakan Jatim, Ir
Maskur saat dikonfirmasi
Dia
menegaskan, jika adanya informasi
kenaikan harga sapi mencapai Rp1 juta per ekornya itu kurang tepat. “Kenaikan
harga sapi hidup itu dihitung per kilogramnya, bukan per ekornya. Jadi naiknya
harga sapi hidup menyesuaikan bobot sapinya,” kata nya.Selama Ramadan, tingkat konsumsi daging masyarakat Jawa Timur juga meningkat. Dinas Peternakan Jatim yang mencatat adanya peningkatan jumlah sapi potong di RPH seluruh Jatim. Jika dihari biasa sapi yang dipotong sekitar 1.000-1.200 ekor per hari, selama Ramadan meningkat sekitar 400 ekor, yakni mencapai 1.600 ekor per hari.
“Konsumsi daging masyarakat saat puasa ini meningkat. Per hari sapi yang dipotong di Jatim bisa mencapai 1.400-1.600 ekor. Tertinggi di Surabaya bisa mencapai 400 ekor per hari dan di Sidoarjo 120 ekor per hari,” katanya. Maskur menuturkan, kenaikan konsumsi sudah mulai terasa di bulan ini. Secara bertahap kenaikannya akan mencapai puncak hingga mencapai 15 persen lebih tinggi dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Permintaan diprediksikannya kembali landai begitu memasuki September.
Untuk stok sapi di Jatim, masih cukup banyak. Dan Jatim masih mampu mensuplai 31 persen dari kebutuhan nasional sebanyak 4,7 juta ekor per tahun,” katanya. Dalam setahun produksi sapi di Jatim mencapai 977 ribu ekor. Dari hasil produksi itu, sekitar 500 ribu ekor dipotong untuk konsumsi masyarakat Jatim dan 148 ribu ekor di antaranya di ekspor keluar Jatim.
Seperti diberitakan, kenaikan harga sapi terjadi di Probolinggo yang naik mendekati Lebaran. Dibandingkan sebulan lalu, kenaikannya saat ini dikabarkan sudah naik Rp1 juta/ekor. Misalnya, sapi berukuran kecil yang sebelumnya Rp 4 juta naik menjadi Rp 5 juta, sapi besar dari Rp 10 juta menjadi Rp 11 juta. Bahkan sapi anakan yang sebelumnya Rp 750 ribu sekarang laku Rp 1,25 juta.
Kenaikan harga tersebut diduga karena sebagian peternak mencoba menahan sapinya menunggu kenaikan puncak menjelang Idul Qurban pada Oktober mendatang. Seperti diungkapkan Tamin, pedagang sapi asal Kelurahan Kedungasem, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo yang mengaku jika setiap dua minggu sekali, ia bisa menghimpun sekitar 500 ekor sapi untuk dikirim ke luar kota di antaranya ke Jakarta.
Namun, kini Tamin mengaku agak kesulitan mengumpulkan 500 ekor sapi, karena ada gejala sebagian peternak sengaja menahan sapi-sapinya menunggu harga puncak menjelang Idul Qurban. Melihat kecenderungan tersebut, ia memprediksi harga sapi terus naik hingga puncaknya menjelang Idul Adha, Oktober mendatang. * prayit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar