RUNGKUT TENGAH III NO. 35 A / TELP : 081999975040 - 085237770073

Rabu, 31 Oktober 2012

JATIM Ajukan Perluasan Tebu Madura 4000 Hektar

Surabaya - Potensi pengembangan tebu di Bangkalan dan Sampang, Madura kini terus jadi prioritas Pemprov Jatim. Bahkan, dari informasi yang diperoleh Dinas Perkebunan Jatim, tebu yang dihasilkan salah seorang petani di wilayah Sampang Utara mampu mencapai rendemen 9,85 persen di PG Toelangan Sidoarjo. Kini, Pemprov Jatim kembali membidik perluasan areal lahan tebu di Madura yang masih cukup potensial untuk dikembangkan. Saat ini, luas tebu yang di Madura masih sekitar 380 hektar dan  akan terus diperluas hingga mencapai 1.300 hektar di th. 2013 mendatang melalui dana APBN seluas 500 hektar dan  PKBL PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X dan XI  seluas 400 hektar.

Untuk perluasan tambahan, Kepala Dinas Perkebunan Jatim, Ir. Moch.Samsul Arifin. MMA,  telah mengajukan pada pemerintah pusat untuk pengembangan 4.000 hektar.   Dan pengajuan 4.000 hektar perluasan tebu di Madura telah masuk di Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional),” katanya.
Jika pelruasan areal 4.000 hektar itu disetujui dan direalisasikan, kata Samsul, maka besar pula kemungkinan untuk bisa didirikan PG di Madura sekelas PG Olean dengan kapasitas 5.000 TCD ( ton per hari ).  Jika perluasan itu dapat dimaksimalkan di th. 2013 maka pasca panen 2014 sudah dapat  mencukupi kebutuhan pasokan tebu untuk  didirikan PG baru, “ ujarnya.     Bahkan, PT Perkebunan Nusantara X juga telah sepakat dan mulai merencanakan pembangunan PG di Bangkalan. Namun, itu bisa dilakukan jika areal tanam tebu bisa mencapai minimal 4.000 hektar.
Selain melakukan perluasan areal tanam, Pemprov Jatim mengharap agar Sampang dan Bangkalan  mau menanam tebu, pihaknya juga terus memberikan stimulus bantuan subsidi untuk  ongkos tebang tebu bagi lahan yang panen tebu perdana atau untuk lahan perluasan baru saja.
Adapun bantuan subsidi ongkos tebang itu diberikan untuk menebang per 1 kuintal tebu dapat subsidi Rp1.000. Jadi dengan produktivitas tebu mencapai 60 ton/per hektar maka subsidi yang diberikan per hektarnya Rp 600 ribu.
Namun, untuk lebih meningkatkan gairah petani tebu, pihaknya menganggarkan Rp1 juta untuk tiap hektarnya. “Jadi subsidi yang mungkin diberikan yakni ongkos tebang,  tinggal ukur berapa luas areal tebunya, lalu dana subsidi bisa diberikan,” ujarnya.
Kata Samsul,  produktivitas tebu Madura yang saat ini hanya 60 ton/hektar  masih kurang. “Produktivitas 60 ton/hektar itu tak terlalu besar, karena bobot tebu Madura rendah menyesuaikan kondisi agroklimat lahan Madura,” tuturnya. Namun,  dengan luas yang kini mencapai 400 hektar dan hasil rendemen yang cukup tinggi, masih sangat memungkinkan dilakukan pengembangan lagi dengan varietas yang mungkin bisa lebih baik.  * yit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar