RUNGKUT TENGAH III NO. 35 A / TELP : 081999975040 - 085237770073

Selasa, 11 Desember 2012

Stok Sapi Potong Jatim Akhir Tahun Mencapai 68 Ribu Ekor

Surabaya -  Target Investigasi
Tahun 2012 ini, Jatim mengalami surplus populasi sapi dengan taksiran sebesar 1 juta ekor dengan stok jenis sapi siap potong sebanyak 750.000 ekor. Dari jumlah itu jumlah sapi potong yang didistribusikan khusus di Jatim sebanyak 550.000 ekor dengan kebutuhan untuk konsumsi hanya berkisar 1.000-1.200 ekor per hari adapun kuota sapi yang didistribusikan di luar pasar Jatim seperti Jakarta sebesar 158.000 ekor. Dari total distribusi dan kebutuhan konsumsi tersebut, hingga akhir tahun mendatang, diperkirakan stok sapi potong Jatim bisa mencapai 68.000 ekor.


Kepala Dinas Peternakan Jatim, Ir Maskur mengatakan, dalam hal swasembada daging sapi, Pemprov Jatim melakukan yang terbaik. “Sebagai produsen populasi sapi terbesar nasional mencapai 4,8 juta ekor atau berkontribusi 32% dari total produksi sapi nasional, bukti Jatim all-out mewujudkan program swasembada daging sapi berkelanjutan,” katanya, Ia mengatakan, sejak awal 2012 hingga pekan keempat November ini, kuota untuk pasar di luar Jatim sudah tersalurkan sebesar 129.000 ekor sapi. Karena itu, Maskur menambahkan, masih ada sisa kuota sapi lebih dari 30.000 ekor untuk pasar luar Jatim yang belum terserap. “Terangnya. Kata Maskur, tidak ada alasan bagi penjagal dan pedagang daging yang meminta pemprov melarang sapi ke luar Jatim. Dalam percaturan perdagangan dalam negeri antar daerah, apabila suatu daerah dinilai surplus maka akan memasok daerah yang minus. Menurut Maskur, dinamika harga daging sapi yang menjadi keberatan para pejagal dan pedagang pasar di Jatim semestinya dijawab dengan melakukan negosiasi harga di tingkat bandar atau peternak. “ Ujarnya.         
Maskur menambahkan, komitmen pemerintah dalam mewujudkan program swasembada sapi berkelanjutan yang menginginkan kuota impor hanya 10% dari kebutuhan itu telah menggairahkan usaha tani di tingkat peternak.  Harga bobot sapi hidup saat ini berkisar Rp 32.000 per kg sampai Rp 34.000 per kg untuk kelas super. Namun pada sekitar 3-4 bulan lalu, harga sapi hidup dari peternak dihargai Rp 26.000 per kg. Insentif  harga itu kita harapkan akan terus memacu para peternak yang mayoritas skala kecil untuk terus memperbaiki usaha agrobisnis ternaknya," tegasnya. 
Menanggapi gejolak krisis daging sapi saat ini, Ketua Pokja Dewan Ketahanan Pangan Jawa Timur, Nuvil Hanani memprediksikan hal tersebut tak berlangsung lama. Hal ini mengingat daging merupakan asupan protein yang berkaitan dengan gizi.  “Upaya pemerintah dengan menyetop atau mengurangi impor daging memang bertujuan positif untuk mengangkat gairah peternak lokal. Namun secara umum ternyata peternak belum siap karena masih dalam taraf penyesuaian dengan kebijakan tersebut,” kata Nuvil. Namun begitu, pihaknya optimistis jika gejolak krisis daging sapi tersebut bisa segera teratasi. Kendati impor daging maupun sapi potong bukan merupakan solusi terakhir. “Masih ada solusi lain yakni pemerintah harus memberikan insentif atau subsidi kepada peternak,” ujarnya “ yit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar