Surabaya,
Target Investigasi
Perum Bulog
Divre Jatim terus mengupayakan.penyerapan beras dalam negeri, Bahkan, kini ditargetkan target prognosa
pengadaan beras sebesar 1.036.350 ton di 2012 ini dapat terpenuhi di akhir
Oktober. Kepala Bulog Divre Jatim, Rito Angky Pratomo mengatakan, saat ini
jumlah pengadaan dalam negeri Divre Jatim telah mencapai 1.012.152 ton setara
beras. Menurut dia, jelang akhir tahun, produksi padi di Jawa Timur memang
tidak sebesar panen raya akan tetapi dengan realisasi saat ini yang mencapai
3.000 ton sehari. “Saat ini masih kekurangan 24.198 ton. Dengan besarnya
pengadaan 3.000 ton per hari, untuk capai target prognosa akan terpenuhi pada
akhir Oktober," kata nya
Lanjut dia,
saat ini pihaknya sedang berusaha semaksimal mungkin untuk memenuhi target
tersebut sebelum bulan Oktober berakhir. Berbagai strategi diterapkan, mulai
dari menggandeng mitra-mitra kerja, besar dan kecil, menjalin kemitraan dengan
dengan Kelompok Tani, Gapoktan, juga mengoptimalkan UPGB. Pelayanan transaksi
pembelian gabah/beras dari mitra dan petani juga dilaksanakan seminggu penuh,
"Jika memang harus melayani pembayaran di hari Sabtu dan Minggu, kami siap
melayani," ujar Angky.
Upaya Divre
Jatim mulai terlihat dengan jumlah pengadaan dalam negeri yang telah mencapai 1
juta ton lebih setara beras, terdiri dari 261.991 ton gabah dan 845.788 ton
beras. Dengan jumlah pengadaan tersebut, Divre Jatim menjadi Divre dengan
pengadaan terbesar se-Indonesia. Bahkan,
saat ini Divre Jatim juga tengah bersiap-siap untuk pengadaan dalam
negeri tahun 2013 dan mempersiapkan program GP3K Onfarm untuk masa tanam
2012-2013. Besarnya penyerapan beras Divre Jatim dapat kontribusi terbesar dari
Sub Divre Bojonegoro yakni mencapai 183.934 ton. Disusul penyerapan terbesar
kedua oleh Probolinggo sebanyak 92.925 ton. Peringkat ketiga, Surabaya Selatan
dengan 90.578 ton.
Jumlah
pengadaan yang dicapai tahun ini cukup tinggi dibanding tahun sebelumnya.
Realisasi pengadaan beras pada 2008 sebanyak 975 ribu ton, pada 2009 meningkat
menjadi 1,10 juta ton, namun pada 2010 turun menjadi 650 ribu ton dan pada 2011
hanya 411 ribu ton. Guna mengoptimalkan penyerapan, Bulog kini juga melakukan
program on farm, yakni kerjasama dengan petani sejak proses menanam di sawah.
Sehingga hasil panen yang diperoleh bisa langsung dibeli Bulog. Dari program on
farm tahun ini, telah ada 26 ribu hektar sawah se-Indonesia. Terbesar dari
Jatim seluas 7.200 hektar sawah, disusul Sulawesi Selatan dan Jawa Barat
masing-masing sekitar 4 ribu hektar.
Dari Angka Ramalan BPS, untuk hasil produksi
2012, Jatim bisa memproduksi GKG sebanyak 11,69 juta ton. Jika dikonversi
menjadi beras atau 65 persennya, yakni 7.598.500 ton beras. Target itu sangat
memungkinkan dapat tercapai, karena panen masih akan terus berlangsung di
berbagai daerah di Jatim. ( yit )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar