RUNGKUT TENGAH III NO. 35 A / TELP : 081999975040 - 085237770073

Kamis, 10 Januari 2013

Peserta upacara peringatan Hari Jadi Banyuwangi ke-241 di lapangan Taman Blambangan


Bupati Banyuwangi

Banyuwangi Target Investigasi Peringatan upacara Hari Jadi Banyuwangi (Harjaba) ke-241 digunakan Bupati Abdullah Azwar Anas orang nomer 1 di Kabupaten Banyuwangi tersebut, untuk mengutarakan  prestasi selama tahun 2012. Selain menyampaikan berbagai prestasi rakyat, Bupati Anas juga menyampaikan progress pembangunan Banyuwangi. Dalam upacara yang berlangsung di lapangan Taman Blambangan itu, Bupati Anas hadir sebagai inspektur upacara.
Hadir pula Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko, Dandim 0825 Letkol Muslimin Fahsyah, Danlana Letkol Muhammad Nazif, Kajari Syaiful Anwar, Ketua DPRD Hermanto, dan Ketua PN Made Sutrisna. Kapolres AKBP Nanang Masbudi, Sekkab Slamet Kariyono, dan sejumlah kepala SKPD ikut hadir dalam upacara itu. Tanggal 18 Desember merupakan hari istimewa bagi masyarakat Banyuwangi.

Sebab, 18 Desember 1771 silam adalah awal dimulainya sebuah pemerintah di Banyuwangi. Kini Banyuwangi memasuki usia ke-241 tahun. Dalam Harjaba yang ke-241 ini, banyak prestasi membanggakan yang telah dicapai. Pada tahun 2012 ini, salah satu prestasi gemilang yang berhasil dicapai Banyuwangi adalah pertumbuhan ekonomi yang cukup menakjubkan. Harjaba tahun 2012, ungkap Bupati H.Abdullah Aswar  Anas, menjadi tahun terbaik dalam sejarah perekonomian Banyuwangi. Tren kinerja makro ekonomi Banyuwangi dalam kurun waktu 10 tahun terakhir terus meningkat.
Pada Harjaba ke-240 tahun 2011 lalu, pertumbuhan ekonomi berada pada angka 7,02 persen. Pada usia yang ke- 241 ini, pertumbuhan ekonomi Banyuwangi melejit menjadi 7,15 persen yang membanggakan, ekonomi Banyuwangi meningkat stabil, sedangkan pertumbuhan ekonomi Jatim cenderung fluktuatif,” ujarnya. Fundamental ekonomi Banyuwangi lebih kuat di bandingkan perekonomian Jatim. Dalam tahun 2013, pertumbuhan ekonomi Banyuwangi diprediksi meroket lagi menjadi 7,2 persen.
Bupati Abdullah Aswar Anas juga menyampaikan, pada usia yang ke-241 ini, produk domestik regional bruto (PDRB) Banyuwangi mencapai Rp 28,3 Triliun dengan inflasi 4,9 persen. Dalam beberapa tahun terakhir, PDRB per kapita Banyuwangi berkisar Rp 6 juta hingga 15 Rp juta per kapita. Pada tahun 2011, PDRB per ka pita naik menjadi Rp 16,8 juta dan pada tahun 2012 ini PDRB Banyuwangi menjadi Rp 18,1 juta per kapita. “Perekonomian Banyuwangi tumbuh dua kali lipat pada tahun 2012. Ini hasil kerja keras semua rakyat Banyuwangi,” ungkap Bupati Anas.
Tidak hanya itu, dalam upacara Harjaba, Bupati H.Abdullah Aswar Anas juga membeberkan prestasi rakyat yang dicapai selama tahun 2012. Beberapa prestasi rakyat yang dibeberkan ada lah, penghargaan Banyuwangi sebagai kabupaten yang memajukan dan mengembangkan agro wisata bunga dan usaha ekonomi kreatif dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI. Selain itu, juga penghargaan excellent customers service award dari Gubernur Jatim Soekarwo, penghargaan sebagai kabupaten terbaik dalam pelayanan informasi publik dari Komisi Informasi Publik (KIP) Jatim, dan penghargaan Travel Club Tourism Award (TCTA).
Pada tahun 2012 ini, rakyat Banyuwangi juga mendapat sertifikat Adipura sebagai kota bersih. Tahun sebelumnya, Banyuwangi menjadi kota terkotor kedua di Jatim. Tidak hanya itu, kata Anas, pada tahun 2012 rakyat Banyuwangi mendapat penghargaan dalam Anugerah Wisata Nu Santara (AWN) untuk kelompok daya tarik wisata. Banyuwangi juga ditetapkan sebagai kabupaten terbaik ke empat se-Indonesia dalam menggerakkan koperasi. “Dalam tahun 2012, sedikitnya ada 10 prestasi yang diraih rakyat Banyuwangi.
Mari kita tingkatkan  beberapa pres tasi di tahun 2013,” ajak Bupati Anas. Walau pun di tahun 2012 banyak capaian prestasi, Bupati Anas mengajak seluruh rakyat Banyuwangi tidak berpuas diri dulu. Sebab, masih banyak persoalan dan tantangan yang harus dituntaskan di tahun mendatang. “Jika ada 2000 persoalan, yang bisa diatasi baru sekitar 200. Mari tingkatkan kekompakan dan kerja keras kita  semua,” Jangan sampai para pemimpin mengutarakan fitnah, iri dengki, iri hati. Kalau bisa bekerja sama. ibarat gerbong sudah bagus, kita tinggal membenahi lokomotif yang masih rusak dibenahi, supaya nantinya  lebih bagus lagi. (TAKAT)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar